54. SKETSAMU
Bersamamu tak pernah kubangun rumah di atas rumah,
Yang kubangun adalah
sketsa saja,
Ku tahu tiang-tiangnya
sudah rapuh
Bahkan satu kali tiupan
angin saja akan jatuh berantakan.
Setidaknya aku hanya tahu
Bagaimana mencipta sketsa kita
Untuk mempersiapkan senja.
Meski kutukan tak pernah henti mengantar kita
Pada suatu pagi sebelum
kau ciptakan lukisan itu
Kau tengah bertelanjang di antara pondasi yang kubangun,
Menciptakan garis abu-abu
yang samar menjadi hitam.
Lalu di mana kau sembunyikan
aku?
Saat nafasmu tergadai padanya
2004
54. DARAH HITAM
Aku berasal dari hati yang hitam
Dari gumpalan cairan yang pekat
Dari otot-otot yang berkarat
Dari sel-sel yang gosong
Aku ini makhluk berandai
Yang hidup dari kebetulan,
Mungkin Tuhan salah cetak
Atau otak salah tempat,
Aku ada pada jiwa yang memanas.
Pada
amarah dan kebencian
Membekukan hati agar membatu
Mengaburkan
sang baik
Ku datang dari mahluk masa
lalu
Sebangsa malaikat yang gosong tanpa sayap,
Terbuang dengan wujud yang tak berbentuk.
Aku
adalah cairan yang terbuang
Terlalu banyak basa-basi,pengkhianatan dan kekerasan
Menjadikan segala tak pernah menjadi,
Melainkan nanggung, tergantung, tak jelas tanpa ujung.
Dan aku
memasukinya dengan diam-diam.
2005
56. PENGAKUAN
Saling
menyakiti
Saling
menyangkal
Saling
mengalahkan
Saling
berpaling
Saling
tertipu
Saling
berharap
Saling
merindu
Saling
menyangkal
Saling
membenici
Saling
menghindar
Hei itu
cinta namanya
Akui saja
sekarang!!!
2008
57. PIPIKU
Pipiku hilang, pipiku
terkenang,
Pipikuterbayang,pipikutersedih,
Pipikumenangis, pipiku
dimanaka?
Pipiku tak kembali pipiku dimakan
malam
Pipiku dicuri orang
Pipiku kemana
Pipiku merana
2012
57.
PEPIPOPOPEPEPIPIMUMUMOMOMIMI
Pepi sang
ibu mulus dan kharismatik
Popo
harimau kecil penyendiri
Pepe ceria
dan pengasih
Pipi
sangat tampan dan pengkhayal
Mumu
lincah dan pemberani
Momo
sangat cantik dan pesolek
Mimi kurus
dan rikuh
Adik Ke
tujuh hilang dimakan tanah
Dia mati
meninggalkan tangis
Dan sunyi
menjadi jadi
Dirumah
mungil ynag terisolasi
Menyimpan
kehidupan yang sendiri
Bahagia
dalam pertanyaan yang berlapis
Mengisi
kesendirian dengan tujuh bulu penjaga malam.
2012
58. SUDUT
Malam
pekat
Dalam
penat
Malaikat
datang
Duka
hilang
Sendiri
aku
Adalah
beku
Hitungan
menit
Membunuh
detak
2012
59.MENGGANTUNG
Pada
setiap sudut ruangan
Penuh
garis bertabur warna
Menjadi
bentuk
Berbaris
makna
Menggantung
nilai
Untuk
disampaikan
Bahasa
lambang
Perlu
mulut
Untuk
dijabarkan
Agar tidak
sekedar menggantung
Menjadi
sekedar hiasan
Biarkan
dia bicara
60. YANG
DIKEMBALIKAN
Dibatas
rasa ini dia datang
Yang
menghilang
Kemudian
dikembalikan
Akankah
sama rasa-rasa itu
Setelah
sepuluh tahun berlalu
Diantara
keraguan ini
Ingin
berlari
Ketakberdayaan
ini
Mematikan
Tak
sanggup lagi
Yang
padah karenamu
Biarkan
kebekuan ini
Rahasia
terdalam
Tak kuat
lagi
Untuk
meminta
Atau
sekedar ber
61. SENJA
DIPERKUBURAN
Senja diperkuburan
itu
Kita
terdiam dengan lamunan panjang
Dengan
beban yang disembunyikan
Kau
terlentang diantara dua nisan
Kau
menatap langit dengan mata terpejam
Menyembunyikan
air mata
Wajahmu
sebeku salju
Kau
bungkam dan mengutuk waktu
Kau
berteriak melepas lara
Menghukum
semesta yang merayap malam
Aku
terduduk disampingmu
Menatap mu
tak kalah lara
Mata
kita saling bertemu
Saling
berharap dan bertanya
Tapi
kita tak akan mampu
Membaginya
dalam diam
2004
62. BERPISAH
Akhirnya
kau datang
Dengan
langkah yang pelan
Saat kau
yakin
Rasa dan
ingatan itu
Tak bisa
menjadikan kita
Tak bisa
yang kita inginkan
Jika kita masih sama
Seperti hari kemarin
Jika kita masih ingin
tetap
Seperti yang kemarin
Dan jika kita masih sama
Seperti yang sekarang
Kita tetap
tak akan berubah
Akhirnya
kau merekalan juga
Kita
kembali pada aku dan kamu.
2009
63. DARI
KESEDERHANAAN
Tidak
adakah pemakluman itu?
Tidak
adakah pengertian itu?
Tidak
adakah penundaan itu?
Tidak
adakah pengecualian itu?
Tidak
adakah pemaafan itu?
Demikian kakunya hukum itu?
Demikian konstannya aturan itu?
Demekian
kerasnya intelektual itu ?
Demikain
tegaknya para pemimpin rakyat?
Demikian
kukuhnya sumpah keadilan itu?
Pernahkah
melihat kekurangan?
Pernahkah
merasa termiskinkan?
Pernahkah
terlanda kelaparan?
Pernahkah
terhempas dan terbuang?
Pernhakah
sekarat dan hampir mati?
Mengapa
tidak melihat yang kecil?
Mengapa
tidak merasakan dibawah?
Mengapa
tidak melihat yang sebenarnya?
Mengapa
tidak dari sederhana saja?
Menjadi
sederhana itu sama dengan menjadi besar!!
64. BERFIKIR
YANG TIDAK BIASA
Kau
mengatakan yang sebenarnya:
Dari
kebijakan dan akal sehat
Dari
kesantunan bahasamu
Dari
kumpulan empati yang tersimpan
Dari
tingkatan berfikir yang tidak biasa
Aku sangat
kesepian kini…
2010.
65. KEABADIAN
Pada batas
usia yang terhitung
Segala
sesuatu memiliki musim
Pada mentari
yang muncul dan tenggelam
Semua
kalimat akan terhenti
Pada
kesabaran yang memiliki batas
Semua
Kearifan memiliki keunggulan
Pada nafas
yang paling terakhir
Dia adalah keabadian.
2010
65. KEBAHAGIAAN
DAN PENDERITAAN
KEBAHAGIAAN
: Pagi hari sarapan
roti pergi diantar sopir pribadi
Siang
hari santai di caffe menikmati segelas kopi
Sore
hari shoping di mall sambil kesalon medipedi
Malam
hari berpesta pora mabuk da bercinta lupa diri
PENDERITAAN: Pagi hari tubuhnya hancur
tertabrak kereta api
Siang
hari kepalanya pecah tertabrak mobil tangki
Sore
hari jantungnya bolong tertusuk pisau belati
Malam
hari badannya hangus terbakar panas api
KEBAHAGIAAN
DAN PENDERITAAN
Tumbuh
dari dahan
Yang sama
Berani
menanamnya2010
Bersiap
memanennya
67. BUNUH
DIRI
Sahabat
laki-lakiku seorang pelukis
Dia
berencana mati dengan sangat tragis
Bunuh diri
dengan loncat dari di gedung tinggi
Terdengar
ngeri tapi sungguh seksi
Dia
menyiapkan sayap dan lagu kematian
Aku
membidiknya dari kejauhan
Dia
meloncat melambung dan terbang
Seperti
malaikat yang berperang
Dari hasrat
yang lain aku menguntitnya
Memburunya
dan terjath di sayapnya
Kami
melambung dengan sudut berlawanan
Berharap
jatuh pada titik bersamaan.
2910
68. PEMBURU
Perempuan
itu pengecualian
Dia tidak
memburu uang
Dia pemburu
kemewahan
Dia
pemburu cinta
Dia
pemburu kemasyhran
Dia bergelut dengan
penderitaan
Perempuan
itu pengecualian
Dia tidak
memburu pahala
Dia
pemburu kemiskinan
Dia
pemburu kepapaan
Dia
pemburu kemelaratan
Dia bergelut dengan
kebahagiaan
69. BERJALAN
Pagi yang
kesekian perempuan sunyi
Terbangun
dalam keadaan terbelah
Untuk
memperbaiki diri yang sendiri
Atau
menyelematkan diri yang salah
Ketika
kebahagian bukanlah tempat tertinggi
Yang harus
selalu di datangi
Kehidupan
terlahir dari proses mencari
Itulah
makna terbelah yang tersembunyi
Antara
memperbaiki dan menyelamatkan
Berjalan
saja pada panggung yang seharusnya
Tugas
manusia hanya berjalan
Biarkan
Tuhan dan malaikat yang memantasksn.
2010
70. KACAU
Ketika dia
bertanya siapa? Aku menjawab dikantor saja
Ketika dia
bertanya dimana?Aku menjawab namaku Wanita
Ketika dia
bertanya hendak kemana?Aku menjawab sendiri saja
Ketika dia
bertanya dengan siapa?Aku menjawab pergi jauh
Ketika dia
bertanya pulang jam berapa?Aku menjawab tidak biasa
Ketika dia
bertanya boleh bercinta?Aku menjawab bisa saja
2010
71.SANDIWARA
Sembunyikan
kebenaran
kacaukan pikiran
jauhkan kenyataan
Kita akan
dimakan
dengan tidak menguntungkan
Kini
topeng-topeng berkeliaran
Bersandiwara
saja dan jangan apa adanya.
2010
72.SEJEDA
NAFAS
Perempuanku
Kuingin
menyerta
seindah
kebersamaan
yang
dikehendaki
Sejalan para
pemerhati nilai
Kuingin
muliakan indahmu
dalam
singgasana hati
Sejeda
nafasyang keluar
Kubisikan
syair kasmaran
yang
pertama terucap
Seperti
saat pertama mata melihatmu
Dan
pikiran memikirkan penuh dirimu.
20
7.3.PENCAPAIAN
Kebijakan
dia, keraifan dia, ketenagan dia
Keramahan
dia,kelembutan ia,kesabaran dia
Adalah pencapaian
dimasa lalu
Keindahan
dia, kesuksesan dia,kebaagiaan dia
Keberhasilan
dia,kesenangan dia ,ketercapaian dia
Adalah
janji dimasa depan
74.PADA YANG
Pada yang
baik
Paa yang
buruk
Pada
jiwabebas
Pada
keanehan
Pada
kegetiran
[ada
penciptaan
Pada gejolak
Pada
kesimpangsiuran
Pada rasa
tak aman
Melaju
dengan tercabik dan terburai.
75.KEHANCURAN
Hutan lelah dengan penebangan
Sungai mati dengan tumpukan sampah
Alam menangis dengan pengrusakan
Laut berbuih dengan pencemaran
Bumi terguncang dengan pengerukan
Semesta
menjemput kehancuran
76.KETIKA
TUHAN
Ketika
Tuhan memberikan mulut bukan untuk saling menipu
Tuhan
ingin pikiran manusia saling diketahui.
Ketika
Tuhan memberikan tangan bukan untuk saling menunjuk
Tuhan
ingin manusia saling berbagi
Ketika
Tuhan membrikan mata bukan untuk saling menilai
Tuhan
ingin manusia saling memahami
Ketika
Tuhan memberikan telingan bukan untuk
saling menguping
Tuhan
ingin manusia saling mengisi
77.AKU INI
PEREMPUAN
Aku ini
perempuan yang tak butuh janji tapi kepastian
Aku ini
perempuan yang bebas berfikir dan tak pernah salah
Aku ini
perempuan yang butuh pujian dan pengecualian
Aku ini
perempuan yang butuh pengakuan dan pembenaran
Aku ini
perempuan yang semau aku mau
Aku ini
perempuan yang harus terpenuhi segala keinginan
Aku ini
perempuan yang bisa-bisa membunuhmu
Tapi aku
ini perempuan yang menua dengan keterbatasan
Meskinya
kau tahu Aku ini perempuan bukan sepertimu!!
78.SANG
KEINDAHAN
Wahai sang
pemberi keindahan
Yang
sembunyi dibalik pakain
Kengerian
yang tersembunyikan
Yang masih
mampu tertahan
Tubuh ini
sudah takjub
Dan sang
keindahan menampakan
Menipunya
dan mengabaikan
Kemudian
membinasakan
Tubuh-tubuh
yang terpana
78. ANGAN
MENUNDA
Ku yang
buatmu menunda
Bertahun
dan berwindu
Menunggu yang
tak seharusnya
Masa lalu
itu kenangan
Yang lazim
ditinggalkan
Tapi
mengapa kau menungguku
Seperti
tak ada hari lain
Perempuan
lain atau hidup yang lain
Kau tak
akan mampu menunda lagi
Hidup ini
bersegera
Tak bisa
seperti itu
Menangis
dan menderita
Kita tak
punya pilihan
Hidup akan
mengabaikanmu
Seeprti
yang aku lakukan padamu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar