Senin, September 23, 2019

Wisata Budaya : Pesona Braga Kini Semakin Multifungsi




IDEAIDEALY.COM- Hi Deas masih edisi jalan-jalan visit ke kota-kota yang kaya akan  budaya, sejarah dan cerita unik dibaliknya. Pastinya info kali ini juga akan menambah pengetahuan dan rasa cinta akan budaya nusantara kamu-kamu Dears. Kita akan visit ketempat sejarah  peninggalan kolonial Belanda. Braga, tau dong? Udah gak asing sama jalan yang satu ini selain ramai dikunjungi wisatawan juga memiliki ceritanya sendiri sebagai destinasi wisata budaya yang selalu nghits dan gak pernah tua (walupun banyak Gedung tuanya). Sekarang tempat ini sudah menjadi ikon Kota Kembang yang unik, aristik, futurisik dan asyik hehe.  Gak mungkin gak foto2 disini kalo main Ke Bandung mah, tapi intip dulu historynya dulu  biar gaya-gayaan kamu gak cuma kece covernya  aja tapi kece juga dalam2nya, kenali sejarahnya untuk diapresiasi dan sentuh wujudnya untuk disyukuri, lalu bebaskan ekspresimu..


Braga Sejarahmu Dulu
Sejarah Jalan Braga memiliki beberapa versi. Bermula di berikan oleh Pieter Sitijhof seorang assisten Residence Belanda saat itu. Pieter Sitijhof merupakan salah satu pendiri perkumpulan drama  (theatre) bangsa Belanda yang di didirikan tanggal 18 Juni 1882.  Braga sendiri berasal dari penulis naskah drama yaitu Theotila Braga. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Braga berasal dari orang Sunda yaitu Baraga yang artinya jalan ditepi sungai. Sungai yang dimaksud adalah sekitar sungai Cikapundung yang melintasi jalan Braga tersebut. Konstruksi awal Jalan Bragaweg masih sederhana saat itu, dengan dominan batu kali dan lampu-lampu minyak. Dulu Jalan Braga hanya jalan kecil di antara pemukiman yang sunyi.  Namun pada tahun 1920-1930 munculah usaha-usahawan dari Belanda kemudian mendirikan toko-toko dan boutique disepanjang jalan, dengan mengadopsi trend fashion dari Paris, sebagai kiblat fashion dunia saat itu. Kawasan yang masih mempertahankan arsitekstur tempo doeloe hingga kini bisa kita jumpai  diantaranya  adalah Kawasan pertokoan Sarinah, Kimia Farma dan Gedung pertemuan Societeit Concordia (Gedung Merdeka). Hm..mulai tambah suka nih sama ceritanya.


Braga Wajahmu Kini
Seiring dengan prosesnya perkembangan zaman,  jalan ini cukup memikat hati para pendatang khususnya  orang- orang Eropa, Cina dan India. Jalan Braga mengalami inovasi dan pembaharuan yang signifikan dalam tata letak, ornament dan juga fasilitas  dan property lainnya. Barang- barang tersebut di dominasi dari Eropa dengan kemasan serba art, unik dan elegan. Membuat orang-orang Eropa merasakan view dan hidup di negaranya sendiri. Sehingga Paris Van Javanya Indonesia berdetak keras dan melambung cepat seiring dengan bertambahnya event-event seni, hiburan dan pertemuan kenegaraaan yang menambah city value kota ini makin naik, sehingga kini menjadi center of culture  trend fashion dan culinarya Jawa Barat.



 Braga Yang  Multifungsi 
Melewati jalan ini merupakan suatu destinasi yang tidak salah. Jalan Braga kini memiliki dua fungsi yang bersamaan, selain sebagai pusat wisata budaya juga pusatnya berkespresi para pelancong. Tidak salah jika sudah datang kesini ide dan gagasan akan bermunculan begitu saja. Sepanjang jalan ini dipadati dengan pusat-pusat perbelanjaan, jajajan khas Bandung juga tempat-tempat nongkrong dan komunitas seni. Ciri khas lain adalah visitor akan dimanjakan dengan lukisan-lukisan yang berjajar, grafity, juga dekorasi jalan yang menyuguhkan imajinasi aroma tempo dulu yang berbaur dengan peradaban kekinian.



Sepanjang Mata Memandang
Lukisan-lukisan ini bisa dibeli lho Dears, dan istimewanya bisa ngobrol langsung jika kebetulan ada dengan pelukisnya. Jadi bisa tau juga konsep artnya dan menambah wawasan juga. Lukisan-lukisan di Braga kebanyakan bermaterial canvas dan cat minyak. Sangat variative dan banyak tema pilihannya. Yang paling menarik adalah bisa menikmati proses pembuatannya, terkadang beberapa seniman langsung melukis di tempat, seru serasa dapat workshop gratis ya hehe. Berkunjung ke Braga serasa mengunjungi gallery berjalan, hangat, dekat dan penuh kejutan. Jalan Braga kini sudah menjelma ruang multifungsi yang bisa mengajak para pendatang untuk menikmati, mengenang dan menjadi bagian dari cerita sejarah itu sendiri. Jika ditelusuri dan dimaknai pelan-pelan Braga seperti menyodorkan wacana baru untuk dipelajari, diketahui dan dijaga serta dilestarikan..


#bandungtempodoeloe#jalanbraga#jalan#braga#bragabandung#pelukisbandung#senimanbandung#lukisan#art#komunitasseni#bandungcomunity#senirupa#galeriseni#history#culturetravel#budayasunda#budayanusantara#budayaindonesia#travelbandung#wisatabandung#bloggerindonesia#bloggerperempuan




Kamis, September 05, 2019

Wisata Kuliner : Rubist Café - Cita Rasa dan Performance







IDEAIDEALY.COM- Hi Dear kayaknya masih betah banget sama ajakan teman untuk keliling -keliling  Bandung Timur nih hehe. Aku akan share info nih buat kamu Dears yang suka kuliner tapi pengen eksis dan memang punya potensi buat berkreasi dan berinovasi. Kamu yang memiliki hobby nyanyi, bisa mainin alat musik atau suka sama monolog, puisi atau performance lainnya yang pasti kamu punya karya dan layak di apresiasi biar lebih seru nih,  jangan cuma di update distatus aja, ato masuk ke insta story doang, buktikan dan tunjukan pada dunia kalo kamu punya bakat itu,  datang kesini dan berkespreslah…


Namanya  Rully Bistro Café atau dikenal dengan  Rubist merupakan café yang unik, artistic dan peduli banget pada bakat yang terpendam setiap manusia. Café ini dengan keakraban dan kehangatan khas budaya nusantara dan sedikit sentuhan modern mememberikan ruang untuk kamu bisa performance disini. Café ini bernuansa traditional modern dengan ornamennya terbuat dari kayu dominan coklat dilengkapi dengan property lukisan dan foto-foto. 


Juga terdapat alat musik dan beberapa interior yang khas banget dan kental dengan unsur seni seperti piringan hitam, pemutar lagu jaman dulu juga lampu-lampu dan hiasan yang dipasang cukup ikonik. Rully bistro juga memiliki spot-spot menarik yang bisa digunakan sebagai tempat untuk koleksi foto-foto kamu dears, atau sekedar duduk santai membahas topik tertentu. Mendukung banget suasananya, tidak bising, tidak terlalu padat tidak juga terlalu sepi. Biasa aja, kondusif..


Café ini meneydiakan beragam makanan dan minuman, makanan traditional juga western, aneka kopi dan jenis lainnya dengan price yang bisa dijangkau. Kisaran harga mulai dari 15.000- 75.000 saja. Ciri khas café ini yaitu memilki ruang pertunjukan yang siapa saja boleh berkreasi disini. Biasanya ada pertunjukan musik, live akuistik, musikalisasi puisi ataupun stand up comedy. Café yang terletak di jalan Cibiru No 631 Bandung ini dominan yang visit memang mahasiswa.



Kalo kamu ingin kumpul- kumpul sama teman-teman dan sekaligus ingin performance datang aja kesini. Karya kamu akan diapresiasi, akan ditonton oleh pengunjung plus menghibur mereka. Selian menghilangkan lapar dan haus sejatinya manusia itu perlu ekspresi diri. Nah disini tempatnya, kamu akan merasakan cita rasa makanan yang recommended sambil  berbagi kreasi. Hidup memang harus banyak berbagi dear,  biar bisa lebih bersyukur dan pastinya  lebih bahagia. So, boleh dicoba dears..


Salam,


#bistrocafe#infobdg#kulinerbandung#kulinernusantara#wisatakuliner#travelfood#travelandtourism#
travelbandung#travelindonesia#indonesianfood#blogerindonesia#blogerperempuan# 


Senin, September 02, 2019

Wisata Budaya : Ekspresi Seni Reak , Dibalik Nilai dan Filosofi












IDEAIDEALY.COM- Hi Dears kali ini aku akan share info budaya yang unik dan sangat menarik dari tatar sunda. Untuk menonton gelaran budaya ini teman-teman harus datang ke daerah Bandung Timur tepatnya di daerah perbatasan kota Bandung seperti Ujung berung, Cibiru, Cileunyi, Rancaekek dan Jatinangor. Kesenian apakah gerangan? Ini adalah kesenian tradisional yang disebut seni reak. Seni reak umumnya terdiri dari grup-grup yang menampilkan ciri khas dan keunikan tersendiri. Grup reak jika di kumpulkan disekitar area Bandung Timur ini bisa mencapai sekitar 40 grup loh Dear. Mereka begitu piawai beratraksi , berekspresi dan berkreasi dengan membawa pesan moral, nilai-nilai dan konsep pilsofi yang kuat sebagai bagian dari budaya nusantara khususnya sunda. Kita kenali dulu yuks historynya sebelum teman- teman melongo dan terpana melihat atraksinya  (hati-hati jangan banyak bengong hehe)





The History of Reak Art
Menurut sejarahnya Kesenian Reak berasal dari daerah Rancakalong Kab.Sumedang sekitar tahun 1958 atau  sekitar  abad ke-12, bermula dari cerita ketika Putra Prabu Siliwangi yaitu Prabu Kiansantang bermaksud mengadakan penyebaran agama islam di Pulau Jawa. Nah, dalam Islam terdapat proses khitanan atau sunatan bagi anak laki-laki namun pada saat itu terbentur kendala kalo anak laki-laki merasa ketakutan untuk melewati proses sunat. Maka penduduk setempat melalui para sesepuh diciptakanlah satu jenis kesenian yang dinamakan Reak. Reak sendiri berasalah dari kata Reog yaitu kesenian dari Jawa Timur ada juga yang mengatakan berasal dari kata Leak yang merupakan tradisi hindu Bali sebagai cara untuk mengusir roh jahat. Seni reak pada umumnya seni kombinasi antara seni reog, anggklung, seni tari, seni musik dan seni topeng. Reak memadukan unsur seni yang menarik keramaian seperti sorak sorai, teriak dan tatatubahan (susurakan/eak-eakan dalam bahasa sunda) maka jadilah seni kombinasi dan partisipasi ini disebuat reak.




The Process  of Reak Art
Seni reak disebut seni partisipasi karena merupakan seni yang melibatkan masyarakat sekitar dengan para pemain. Prosesi seni ini biasanya bermula dari satu halaman rumah dan menuju satu halaman rumah lainnya. Rumah di asosiasikan sebagai tempat untuk menjemput anak yang mau dikhitan. Mula-mula seni ini melakukan panjat doa sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian dilanjutkan dengan ritual berupa tatabeuhan, kuda lumping dan tarian bangbarongan. Selanjutnya rombongan ini akan berjalan keliling kampung sambil mengarak anak yang dikhitan dan pulang kembali kerumah diakhiri dengan bangbarongan atau kudu lumping yang ditandai dengan salah satu pemainnya biasanya mengalami trance atau kesurupan. Makna dari adegan ini adalah proses  pamitan yang berfungsi sebagai tolak bala  yang diakhiri dengan berhentinya instrument tatabeuhan dan suasana dikembalikan kosong/ tenang.


The Value and Philosophy of Reak Art
Kesenian reak memiliki unrur philosophy yang dalam sebagai budaya yang mendepankan pesan moral dan religi. Hal ini terlihat dari bunyi-bunyi tetabuhan alat atau waditra yang di bunyikan oleh pemain seperti dogdog, angklung, gendang, gong, terompet dan topeng. Suara instrument membentuk irama sedikit mistis yang di barengi oleh sinden dengan suara yang melengking kontras terdengar jelas dari kejauhan. Ritual diawali dengan menyatukan batin para pemain dengan alam ruh leluhur.  Sehingga gerak erotis ataupun gagah para penari merupakan gerakan yang transindental bawaan dari para roh leluhur yang masuk kedalam raga para pemain. Ini gak seseram yang dibayangkan Dears terkadang para pemain melakukan gerakan-gerakan yang kocak dan lucu, tertawa atau berlari tetapi masih terkendali kok..
 Proses Ektase atau penyatuan dengan dunia lain ini hanyalah bentuk ekspresi yang sering ditemuai pada atraksi reak yang merupakan ciri dari kolaborasi penyatuan antara 2 alam yang berbeda. Istilah ektase ini sering disebut melebur/ kesurupan namun tidak sampai bersifat merusak/deskruktif karena dikendalikan oleh tetua grup/pawing reak.

Seni reak ini adalah secara philosophy merupakan seni kolaburasi antara 2 unsur seperti sakral dan alam profan, generasi  tua dan  muda  juga bentuk  seni yang mencerminkan nilai kebaikan dan keburukan. Lebih dari itu seni ini menjadi pesan moral untuk selalu dekat dengan Tuhan Pemilik Semesta karena selalu diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam kesenian inipun cukup kompleks yaitu terdapat unsur kerjasama, kerja keras, kekompakan, kreativitas dan kesadaran yang mendalam. Wow…Dears menarik banget kalo bisa nonton grup-grup lainnya ya?

Nah Dears, jangan kosong pikiran kita jika nonton seni ini tetaplah berpikir dan bersyukur ke hadirat Alloh SWT. Sejatinya manusia adalah kecil dimata sang Khalik banyak hal yang tak sempat kita beri makna dan lewat begitu saja, ternyata seni reak ini bisa mengantarkan kita untuk memaknai lebih lanjut tentang arti kehadiran kita di muka bumi ini. So, Dears..sempatin menonton acara ini ya jika datang ke Bandung..

Salam,

#senireak#senisunda#senisundabandung#senisundajawabarat#artculture#indonesiaculture
#budayaindonesia#bloggerindonesia#bloggerperempuan#