IDEAIDEALY.COM- Hi Dears sudah pada
tahu tentang warisan budaya yang satu ini? Senang sekali bisa
share infonya buat kamu. Sudah lama ingin nonton acaranya dan kali ini bener-bener
luar biasa mendapatkan invite untuk
menyaksikan pertunjukan wayang golek pada acara pestival seni.
Sejarah Wayang
Nah sebelum beneran ikut hanyut ke
dalam cerita pewayangan ini, kita bahas
sedikit tentang sejarah wayang golek di tatar sunda tercinta ini. Kalo suka
sama budayanya harus tau dong sejarahnya hehe.
Wayang merupakan bentuk kesenian
teater rakyat yang lagi ngehist saat ini. Karena para dalang umumnya mampu
membawakan cerita dengan mengadaptasi cerita ke zaman now. Wayang di tatar sunda
diperkirakan sudah ada di Jawa Barat pada masa kesultanan Mataram sekitar abad
ke 17. Seni Wayang goelek ini memang terkontaminasi dengan budaya hindu hal ini
terlihat dari alur cerita wayang golek mirip dengan versi wayang kulit seperti
kisah Mahabarata dan Ramayana. Di Jawa Barat wayang golek ini berasal dari kata
golek yang artinya boneka kayu dan berkembang pesat dengan kehadiran peran
sinden sekitar tahun 1920an.
Fungsi Seni Wayang Golek
Wayang golek memiliki fungsi yang
strategis dalam lingkungan dan peradabannya. Seni ini mampu mengikat hati rakyat
untuk datang berbondong- bonding menyaksikan pertunjukannya. Pada umumnya
seni ini dipakai sebagai sarat menolak bala, syukuran, khitanan atau pernikaham. Peranan dalang sangat
sinifikan pada kesenian ini karena menariknya sebuah cerita tergantung
kreatifitas dalangnya. Saat ini para dalang sudah bertransformasi dengan cepat. Dalam Wayang suka muncul peran si cepot, si cepot adalah peran yang ditunggu-tunggu penonton biasanya, selain bentuknya
yang lucu muatan kata-katanya sering kali penuh canda tawa tapi sarat pesan
moral dan fhilosophis. Seni wayang kini sudah bukan lagi seni traditional yang
kuno namun menjadi seni yang penuh inspiratif dan kekinian tanpa membuang
unsur- unsur sakral dari bentuk asalnya.
Siklus Pementasan Wayang Golek
Pementasan wayang di tatar sunda yaitu dimulai sejak Kesultanan
Cirebon berada dalam kekuasan cicit sunan Kudus yaitu Panembahan Ratu
(1540-1650) dengan pertunjukan wayang cepak (wayang golek dengan bentuk kepala
yang papak/rata) kemudian perkembangan wayang beranjak pada wayang golek purwa pada saat pemerintahan Bupati
ke- 6 Bandung yaitu Wiranata Kusumah 3. Beliaulah yang memiliki ide untuk
membuat wayang golek sunda yang sempurna menyerupai manusia seperti sekarang
ini.
Kisah Narasi Wayang Golek
Wayang golek tidak hanya menyebar
dikalangan menak saja namun sudah menjadi komiditi rakyat biasa. Saat itu
munculah 3 bentuk wayang yang memiliki ciri khas sendiri dalam menceritakan
alur kisahnya. Wayang Golek Papak yang berasal dari Cirebon umumnya membawakan
kisah babad dan berbahasa Cirebon. Sedangkan Wayang Golek Purwa mengisahkan cerita
Mahabarata dan Ramayana dengan memakai bahasa Jawa dan wayang golek Pakuan yang
merupakan wayang khas sunda umumnya membawakan cerita priangan seperti legenda
Sangkuriang, Mundinglaya Dikusumah, Lutung Kasarung dan lainnya.
Sampai ketemu di bahasan berikutnya,
#wayanggoleksunda#budayasunda#budayajawabarat#celotehbudaya#bloggerindonesia#cultural
#culturalblogger#bloggerperempuannetwork#femaleblogger
2 komentar
KArena saya orang Sumatera jadi jarang banget nonton wayang golek ini. Biasanya cuma ada di acara tahunan festival kebudayaan. Tapi salut dengan budaya Indonesia yang kaya ^^
Ia betul Mba dipestival budaya saya bisa nonton budaya dari luar JawaBarat juga Sumatra, Kalimantan, Aceh soalnya jauh kalo harus kesana hehe...
Posting Komentar