Jumat, Januari 31, 2020

PERANAN HUTAN SEBAGAI SUMBER PANGAN BAGI KEHIDUPAN




IDEAIDEALY.COM- Hutan adalah salah satu kawasan yang didalamnya banyak dijumpai tetumbuhan dan pepohonan.Peranan hutan sebagai suatu ekosistem yang tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, namun juga sumber daya hayati yang beraneka ragam manfaatnya salah satu diantaranya tumbuhan pangan. Bahan pangan yang berasal dari tumbuhan di hutan yaitu berupa buah-buahan,dedaunan,dan biji-bijian (Sunarti, 2007)[1]

Definisi Hutan dan Fungsinya
Hutan menurut Undang-Undang No 41 thn 1999 mengenai Kehutanan, mendefinisikan hutan ialah sebagai suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis atau macam pepohonan didalam persekutuan dengan lingkungannya, yang 1 dengan lain tidak yang tidak dapat dipisahkan. Jadi dalam hutan banyak sekali unsur-unsur kehidupan yang antara yang satu dan lainnya saling bergantung.
Hutan memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan kehidupan diantaranya (a.) sebagai tempat hutan lindung yang fungsinya yakni untuk menstabilisasikan air dan tanah (b) sebagai hutan cagar alam dan suaka margasatwa  untuk tumbuhan hayati. Biasanya karena ada kekhasan antara tumbuhan atau hewan tertentu agar ekosistemnya tidak punah (c)Hutan Wisata yang digunakan dan sengaja dipelihara untuk kepentingan sebagai pariwisata dan (d) hutan produksi yaitu hutan dengan ditanami jenis tertentu misalnya jati atau kina untuk diambil dan dipasarkan pohonnya. Nah itu dia jenis hutan yang sangat berguna untuk kehidupan kita, untuk itu dimanapun dan jenis apapun hutan yang kita temui harus selalu dijaga kelestariannya.

Hutan Sebagai Sumber Pangan        
        Hutan selain berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem juga sebagai sumber pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Hutan memiliki sumber daya hayati yang beraneka ragam jenisnya dan juga banyak diantaranya mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi sumber daya ekonomi. Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumber daya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dapat diambil manfaatnya, salah satunya adalah tumbuhan sumber pangan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Sumber pangan tersebut banyak ragamnya dintaranya jenis buah-buahan seperi mangga, sirsak, alpukat, jambu, kedondong, kelapa, belimbing, nanas, dan jeruk dan lainnya tumbuh dihutan dengan subur. Jenis umbi-umbian seperti singkong dan ubi juga sayuran seperti bayam dan labu juga bisa hidup di hutan dan diambil untuk menunjang kebutuhan pangan manusia.

Jenis Tumbuhan Sumber Pangan Pavoritku
 Seiring dengan inovasi dan perkembangan zaman, tumbuhan sumber pangan juga telah lama dimanfaatkan dalam kehidupan. Dengan tingkat dan cara pengolahannya yang berbeda-beda telah menjadi potensi ekonomi yang ditaksir jauh lebih mahal harganya setelah mendapatkan sentuhan inovasi. Salah satu contohnya adalah minuman pavoritku juice alpukat. Minuman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh juga kulit, karena buah alpukat banyak mengandung vitamin A,B,C,D dan juga protein, folat, magnesium dan karbohidrat. Diantaranya untuk menjaga kesehatan rambut, menurunkan kolesterol, mencegah gula darah, menyehatkan kulit dan mata juga mengurangi tekanan darah tinggi dan juga dapat membantu menurunkan berat badan.

Jaga Kelestarian Hutan Sejak Dini
Mengingat pentingnya menjaga hutan sebagai sumber cadangan makanan, pemanfaatan tumbuhan sumber pangan secara langsung maupun tidak langsung mempunyai kaitan dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati. Oleh karena itu kita bisa bersama WALHI sebagai Wahana Lingkungan Hidup Indonesia yaitu sebuah organisasi gerakan sejak tahun 1980 hingga saat ini, WALHI secara aktif mendorong upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia. WALHI bekerja untuk terus mendorong terwujudnya pengakuan hak atas lingkungan hidup. Kita bersama-sama menjaga hutan dengan berbagai cara diantaranya dengan ikut merawat hutan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebangi pohon sembarangan dan kembali menanami hutan atau lingkungan dengan pepohonan. Selain itu salah satu menjaga hutan dengan menampilkan fungsi tambahan lainnya adalah menjadikan hutan sebagai tujuan wisata, dimana hutan tersebut berfungsi sebagi paru-paru kota dan pusat konservasi tumbuhan sambil mensejahterakan potensi masyarakat sekitar. Contohnya untuk di Bandung sudah ada pengefektifan hutan babakan siliwangi dan forest walknya yang menjadikan masyarakat belajar mencintai hutan dan sekaligus menikmati keasrian hutan kota hingga tumbuh kesadaran untuk merawat dan menjaga hutan secara berkesinambungan.

#PulihkanIndonesia #RimbaTerakhir #WALHIXBPN #HutanSumberPangan #BlogCompetitionSeries 

[1] JURNAL HUTAN LESTARI (2015) Vol. 4 (1) : 32 – 39


Rabu, Januari 29, 2020

Kopi Koboy Tjipelah, Ngopi Sambil Ngoboy Di Tengah Hutan




IDEAIDEALY.COM- Hi Dear kali ini aku coba share lokasi ngopi-ngopi atas rekomendasi seorang teman, dan memang asli seru tempat yang satu ini. Kedai ini mudah ditemui kalo temen-temen main ke area wisata Ciwidey loksinya gak jauh dari Wisata Kawah Putih, yaitu Jl. Ciwidey-Patengan Bandung Selatan.

Nuansa Alami Suasana Country
Masuk ke dalam kedai ini melahirkan kehangatan sendiri. Tidak ada sekat yang memisahkan antar space satu dengan lainnya, begitu aja, alami kursi-kursi terbuat dari kayu-kayu besar dengan model memanjang, icon koboy dimeja kayu menyambut pendatang dengan senyuman khas,  melahirkan suasana santai dari dinginnya udara pegunungan. Boleh pilih mau duduk dimana aja, nilai plusnya adalah bisa menikmati alam dengan bebas plus ditemani secangkir kopi dan iringan musik country. Terasa santai dan rileks.


Konsep  Koboy Karya Anak Negeri
Sejatinya istilah koboy  adalah sebutan untuk gembala dipeternakan yang berada di Amerika Utara. Pada akhir abad ke- 19 koboi di Amerika cukup melegenda sebgai figur yang gagah dan pekerja keras. Koboi yang digambarkan sebagai citra maskulin pada akhirnya  memasuki adaptasi seiring zaman. Begitupun koboy Tjipelah lahir dari  ide sekumpulan anak muda yang suka nongkrong tapi ingin membuat suatu karya yang bermanfaat juga mengangkat potensi daerah. Maka datanglah ide membuat kedai kopi dengan mengambil langsung kopi asli dari para petani yang berada di Desa Cipelah Rancabali Ciwidey.

Potensi Desa Plus Kreatifitas
Keinginan mengangkat potensi desa dan inovasi arabica kopi dengan berbagai rasa telah banyak membantu petani kopi di Cipelah. Mereka mengambil langsung dari kebun dan memasarkannya. Brand yang dipakai sengaja sesuai dengan tempatnya, biar mudah diingat. Keinginan mensejahterakan para petani serta mencoba survive dengan potensi yang ada adalah nilai positif dari misi kedai ini. Dengan potensi yang ada mereka membuktikan kreativitas nyata plus kerja keras dan doa tentuny ya...


Menu Ngoboy Ngopi sambil Ngabalok
“Koboy mah bebas aja kalo mau ngopi sambil duduk mangga, berdiri juga mangga, sambil nyanyi di panggung oge hayu” ungkapan candaan salah satu pengunjung menambah hangat suasana. Wah gak salah nih singgah kesini. Selain full service dan wellcome banget, juga rasa kopi plus kue baloknya pass. Nah ayo yang blom nyobain kue balok khas bandung cobain kesini. Kue balok itu memang asli kue produk pasundan sudah ada sezak tahun 1950an. Kue balok dipasak secara trdisional dengan sumber panas berupa arang dari bawah dan atas. Bentuknya mirip balok dengan inovasi kekinian bisa pake toping almond, kismis, keju, cokelat dan lainnya sesuai tampilan menu. Untuk aneka kopi  cukup banyak plihan disini, ada kopi tubruk, honey white, natural white ,fullwash dann vietanam drip. Kisaran harganya antara  15.000-25.000.
Nah itu sekilas tentang kedai kopi yang cukup unik ini, tungu cerita lainya ya..

Salam,

Kamis, Januari 16, 2020

BABAKAN SILIWANGI FOREST WALK BANDUNG ANTARKAN PESAN SEJARAH DAN NILAI BUDAYA





IDEAIDEALY.COM- Hi Dear apakabar kamu, sehat dan bahagia selalu ya. Stop dulu kerjanya juga belajarnya ini udah weekand loh. Saatnya kita traveling hehe. Kali ini aku mau share info tentang hutan kota yang cantik dan kekinian banget. Kalo untuk orang Bandung mah tau dong Babakan Siliwangi dulu dikenal dengan tempat yang memiliki nilai sejarah tinggi dan salah satu pusat berkumpulnya komunitas kesenian di Kota Bandung. Sekitar tahun 2003- 2017 mah sering banget kesini buat latihan teater  atau berkumpul bersama teman-teman  dipendopo-pendopo bekas reruntuhan restoran atau mengunjungi sanggar- sanggar yang ada, atau olahraga lari pagi.


Gimana nggak kangen kumpul-kumpul sambil diskusi, latihan atau mengapresiasi  pertunjukan, performance atau pameran lukisan dan event kesenian lainnya membuat keromantisan tersendiri yang  memupuk rasa kangen dan bangga memiliki ruang public yang bisa diakses oleh siapa aja. Terbuka, nyaman, sejuk, akrab, hangat, dan tentunya banyak jajanan khas Bandung kaya cilok, cireng, cilur dan temen-temen ganknya plus gratis wifi hehe. Kali ini aku  sepakat ikut  Pidi Baiq “ Bandung bagiku bukan Cuma masalah geografis , lebih jauh dari itu meibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi” Halah…mulai deh melehoy dan baper. Udah yu kita bahas aja ada apa aja di Hutan Babakan Siliwangi itu.


Sejarah Hutan Babakan Siliwangi
Sejak tahun 1950 babakan siliwangi masih menjadi hutan rimba yang ditumbuhi pohon-pohon tinggi dan rimbun. Secara geografis Babakan Siliwangi  adalah lembah yang terbentuk dari aliran sungai Cikapundung. Sejak Zaman Belanda Babakan Siliwangi difungsikan sebagai hutan kota yang asri dan hijau. Tahun 1970an area ini baru dibuka persawahan dan beberapa rumah yang sangat jarang, hingga kini seiring bertambahnya waktu mulai tumbuh pemukiman. Mitos bermunculan saat itu, hutan ini dianggap sakral banyak orang datang dan mngunjungi pohon-pohon untuk  bisa mendatangkan jodoh atau suatu keinginan tertentu. Mereka percaya bahwa hutan babakan siliwangi masih sering dikunjungi Prabu Siliwangi bertapa. Konon ceritanya Prabu Siliwangi sering datang ketempat ini untuk menenangkan diri. Kalo cerita masyarakat bebas aja ya, yang pasti bukti nyata Babakan Siliwangi memang bisa mendatangkan  kesegaran alami dan memunculkan ide-ide baru untuk melukis, menulis atau sekedar rileksasi. Tak salah jika banyak komunitas seni yang betah disini dan berkontemplasi dalam berkarya. Asli memang nyaman tempatnya, duduk santai dibawah pohon, diiringi gemirincik air dan suara burung saling bersahutan, menjadikan hutan ini seperti memiliki magis yang bikin betah dan mager juga terhindar dari panik dan gak takut kehabisan kuota karena ada wifi grtaisnya hehe

Seni Traditional Ketangkasan Domba
Kekayaan budaya yang melekat hingga kini yang tak bisa dipisahkan dari Babakan Siliwangi adalah adanya tempat dan acara kesenian traditional ketangkasan domba. Arena ketangkasan ini sudah ada sejak tahun 1960 hingga sekarang, dan masih banyak peminatnya juga penonton. Biasanya setiap hari minggu para peternak domba yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia berkumpul disini. Acara digelar sangat meriah biasanya penonton dan wisatawan asing juga datang. Adu ketangkasan ini menjadi ajang pertemuan para pecinta domba juga sebagai sarana sosialisasi  domba jantan untuk menyalurkan naluri berkelahi dan bermain. Seni ketangkasan domba ini sudah menjadi nilai budaya sunda yang lestari hingga kini sebagai warisan budaya yang didalamnya terkadung  nilai-nilai kerjasama, kekeluargaan, hiburan, gotong-royong dan kasih sayang. Tu kan…domba aja perlu sosialisasi yak Dears, masa kita gak..


Nilai Sejarah Mata Air Prabu Siliwangi
Ini dia salah satu situs yang gak boleh dilewatkan kalo datang ke Baksil. Warga menyebutnya mata air prabu siliwangi. Total terdapat 8 mata air disini namun yang tetap mengalir walaupun musim kemarau tiba hanya 1 air  saja. Mata air lainnya ada yang kerig atau tertutup tanah bangunan. Sedih sekali ya.  Mata air  yang mngalir ini cukup tersembunyi lokasinya di antara rimbun pepohonan. Aliran  air ditampung dalam bak berukuran kira-kira 1x1 meter persegi. Airnya cukup segar dan bening. Dulu digunakan untuk mandi dan keperluan masyarakat setempat dan mitosnya Prabu Siliwangi kala menyepi disini suka membasuk mukanya dengan air pegunungan ini. Makanya masarakat menyebutnya mata air Prabu siliwangi. Pemerintah pernah akan menjadikan mata air ini sebagai situs puseur mata air Bandung.  Kalo kebetulan kesini terus  mau coba cuci muka disini boleh juga biar segar dan glowing bisa kayaknya dears..


Forest Walk Salah Satu Jembatan Terpanjang di ASEAN
Seiring dengan waktu Hutan Babakan Siliwangi kini menjadi hutan kota dan terdapat forest walk yang diresmikan oleh Ridwan Kamil pada Rabu 17 Januari 2018. Luas hutan ini sekitar 3.8 hektar  yang ditanami beragam jenis tumbuhan dan hewan. Forest Walk Babakan Siliwangi merupakan wahana wisata alam yang setelah ditetapkan UNESCO sebagai paru-paru kawasan hutan kota dunia dan tempat wisata. Tujuan dibangun Forest Walk ini adalah untuk menjaga ekosistem hutan kota dan menyiasati pelestarian hutan namun berfungsi sebagai destinasi wisata. Jembatan gantung terbuat dari rangka besi sepanjang 2.3 km dengan ketinggian 2 meter dari permukaan tanah dan lebar lintasan sekitar 1.5 meter dan pager setinggi 1 meter.


Melayang Menatap Kota Kembang
Jembatan gantung ini kokoh dan tidak menakutkan berjalan diatasnya, melainkan seru dan menyenagkan kanan kiri rimbun pepohonan dan bisa melihat sekitaran daerah Tamasari, ITB juga kolam renang Sabuga. Kok makin nambah sih destinasi yang bisa dilihat? Ya betul dengan ketinggan 2 meter kamu bisa jalan-jalan diatasnya sambil melewati mata air keramat, karena ketangkasan domba juga sanggar seni dibawahnya. Kamu bisa melihat lukisan dan para seniman yang sedang workshop juga kalo kebetulan ada. Lengkap kan? Nah jembatan ini memang buat memanjakan warga yang datang dan menghabiskan dana APBD sekitar 17 milyar.




 Parkir Luas, Sanggar Seni Plus  Kuliner Urang Bandung
Rute jalan jembatan ini dibuat berkelok-kelok mengikuti kontur tanah yang dilewatinya yaitu menanjak dan menurun . Untuk Menghindari pohon besar maka rutenya dibuat berkelok-kelok juga menghindari kerusakan pada tanaman yang kecil. Untuk penerangan sudah ada lampu LED dibeberapa titik, jadi kalo mau nyobain malam hari juga gak masalah sepertinnya. Dibeberapa sudut diibuat lampu penerangan LED. Terdapat juga kursi-kursi dan meja sekitar jembatan. Cocok untuk ngerjain tugas kamu atau diskusi santai. Untuk makananpun banyak ragamnya jajanan bandung semua ada, sekalian kuliner boleh juga disini. Kalo mau nongki sambil ngopi-ngopi juga ada cafenya plus jangan lupa kunjungi beberapa sanggar seni kaya Sanggar Olah Seni atau Sanggar Mitra. Nilai plusnya kamu bisa lihat-lihat lukisan dan ikut workshopnya. Next  kita bahas ya tentang Sanggar-sanggar seni diatas yang tak kalah asyik buat dikunjungi..

Nah buat yang udah pernah kesina cerita-cerita yu atau pernah mengunjungi hutan kota bersejarah kaya gini, share bareng-bareng ya..

Terimakasih udah datang, ikuti terus share selanjutnya ya..




Senin, Januari 13, 2020

Pagi di Penghujung Waktu




Pagi yang sama di penghujung waktu bulan ke dua belas                           
Aku sedang  tak memiliki  rupa, warna, dan rasa saat ini
Tak perlu cari aku dulu, cukuplah karyaku dan doa saja
Berita pagi masih  itu itu juga, skandal, korupsi, tahta wanita dan harta
Tema-tema monoton yang siap di sadur lalu di hempaskan jadi debu
Hiruk pikuk dan bencana berdatangan berlomba waktu

Aku sibakan gorden putih di tepi jendela, hujan masih jadi latar di akhir tahun
Aku tidak punya lagu juga syair, apalagi cerita-cerita romantis yang mendayu- dayu
Aku sedang tidak punya apa-apa, kecuali agenda putih yang siap di beri tanda
Aku hanya punya   masa lalu yang kini  tidak bisa lagi  diulang ulang
Aku menjadi mahluk yang asing dengan suara hati sendiri

Aku sedang tidak ingin dan mau mengingat kecuali berharap doa
Doa yang berlalu juga, karena kuasaNya lupakan luka juga airmata
Aku sedang bertenang tenang menunggu keajaiban dari langit
Aku pastikan dengan senyap- senyap saja tanpa gerak atau teriak
Ingatan itu akan menghancurkan tokoh-tokoh suci yang bertopeng

Hilang dan lambat membayang seperti ombak dalam kenangan
Lalu masing masing kita akan sibuk dan sendiri- sendiri
Rupa-rupa mulut dan janji janji palsu serta segala opini dan pencitraan
Sayup-sayup jadi angin dan tinggal menunggu eksekusi perhitungan
Kita hanya sebangsa umat yang siap ditinggikan atau dimusnahkan


Melaka, 23 Dec 2019











Jumat, Januari 03, 2020

Rumah Warisan Belanda Semakin Melegenda (Rumah Syuting Pengabdi Setan di Pangalengan)




IDEAIDEALY.COM- Hi Dear saat liburan  adalah waktu yang cukup seru untuk saya dan tim berkunjung ke situs-situs budaya yang makin sini makin seru nih buat aku telusuri dan share buat kamu dears...

Pangalengan terkenal dengan perkebunan teh yang luas dan memiliki tempat wisata lainnya seperti Situ Cileunca dan Boscha. Ada satu rumah yang cukup menarik yang kini sangat fenomenal karena dijadikan tempat untuk pembuatan film pengabdi setan. Rumah tersebut berlokasi di daerah  Perkebunan Kertamanah PTPN VIII  Margamukti Pangalengan Kab. Bandung.  Menurut riwayatnya rumah ini adalah perumahan dinas yang bisa ditempati oleh pegawai perkebunan setingkat kepala bagian. Rumah tersebut dikenal dengan nama rumah kina. Karena didominasi oleh kina yang sangat kuat.

Kenapa Rumah tersebut terbuat dari kina?
Kalo bicara kina tidak akan terlepas dari jasa  Frans Wilhelm Junghun (1809- 1864) merupakan idenya pada taun 1855 proses pembibitan kayu kina dari Bogor di pindahkan ke Pangalengan. Tanaman ini memiliki keuntungan sebagai pil kina, garam kina hingga kosmetik. Di Pangalengan hingga abad ke 20 komoditas kina banyak di pasok dari Priangan Jawa Barat. Perkebunan kina saat itu tersebar di daerah Cianjur, Sukabumi dan sebagian besar dari kabupaten Bandung. Pada tahun 2005 luas kebun kina di Pangalengan  mencapai 4.149 ha dan pada tahun 2009 luas perkebunan kina hanya mencapai 3.379 ha. Salah satu tokoh yang melegenda dan memiliki kontribusi besar terhadap perkebunan kina di Pangalengan adalah Gerar Alfred Cup (1911-1973) atau orang sana menyebutnya Mr. Cup yang dimakamkan di sekitar perkebunan Kertamanah. Kini industry kina tidak lagi secerah dulu hal ini karena rakyat sudah mengkonversinya dengan tanaman teh, sayuran dan lainnya. Dari latar peristiwa tersebut tak salah jika banyak rumah kuno warisan Belanda berarsitekstur Eropa bergaya klasik dan memiliki nuansa yang khas sebagai rumah art de co bertebaran di perkebunan Kertamanah Pangalengan.





Arsitekstur Rumah Tua Melegenda
Salah satu rumah yang cukup unik dan kini ramai dikunjungi wisatawan adalah salah satu rumah Belanda yang dijadikan tempat lokasi film horror Pengabdi Setan. Memasuki area rumah tersebut terdapat beberapa rumah tua yang kosong. Nampak sedikit  scary dengan pohon pinus yang  mendominasi lahan kosong di daerah perkebunan teh tersebut. Salah satu rumah yang pernah dijadikan tempat syuting film Pengabdi Setan menjadi rumah yang paling mencolok. Dari arah depan sudah nampak dipenuhi pengunjung umumnya mereka ingin tahu keberadaan rumah tersebut dan penasaran adegan film yang dibuat sekitar September 2017 itu. Beberapa property kaya telepon, telivisi dan beberapa lukisan tua menambah penasaran untuk melihat seisi rumah.


Fenomena Rumah “Ibu” Antara Sejarah dan Mitos
Sejarahnya rumah Ibu adalah rumah peninggalan  Belanda yang dibangun tahun 1800an. Rumah tersebut nampak seram karena sudah tua dengan kontruksi dominasi kayu dan atmosfir perkebunan yang sunyi sepi sudah pasti dikagorikan sedikit mencekam. Ditambah dengan mitos setempat yang diceritakan ada penjaganya seorang Ibu Noni Belanda yang konon suka menampakan dirinya di depan jendela lantai 2 menatap keluar rumah. Tentu saja imajinasi kita akan membayangkan serba mistis, ditambah dengan property dan dekorasi yang masih tersisa bekas pengambilan film tersbut. Memang diakui cukup menyeramkan walau saat itu berkunjung pada siang hari. Ciri Khas rumah bergaya Eropa dengan tungku-tungku perapaian menambah keaslian rumah tersebut.


Property Film Sebagai  Bagian Daya Tarik Wisata
Memasuki rumah tersebut di awal pintu sudah takut. Jujur karena emang saya penakut hehe. Seorang juru kunci modern atau guide tour menawarkan diri untuk menjelaskan setiap sudut ruang dan peristiwa yang terjadi sepanjang pengambilan film. Sedikit ditambah-tambahin mungkin, membuat aku lebih sedap lagi untuk mengikuti semua ajakannya dari melihat perapaian tua, ruang kamar mandi juga lorong sempit dan kamar Ibu serta lantai 2 yang makin menjadi- jadi horror nya. Namun asli rumah Belanda ini sangat unik dan khas Eropa sekali, tangga rumah yang terbuat dari kayu juga jendela lebar diatasnya dan foto-foto tua yang ada didinding menambah keaslian rumah yang bersejarah ini. Ada foto lama  yang terpasang diatas lukisan abstrak, menurut saya pas sebagai dekorasi rumah tua yang hidup.


Dibalik semua cerita tesebut ada pesan yang terukir sepanjang rumah tua itu, sejarah memiliki daya pikat yang masih di minati publik. Dengan adanya fenomena tersebut, rumah tua ini menjadi lebih terawat dan melegenda, beberapa property yang ditambahkan mungkin tidak hanya ingin terkesan mistis tetapi hanya sebagai icon saja dan pemanis, soalnya bisa jadi kita memang seneng sama cerita yang mistis-mistis hehe. Sejatinya sebagai usaha untuk tetap menjaga keaslian dan cerita sejarah yang menjadi warisan bangsa, menyelusuri rumah warisan Belanda ini cukup menjadi alternative untuk wisaya budaya kali ini.


Yuks cerita-cerita disini yang pernah main kesini atau cerita lainnya tentang rumah warisan masa lalu yang pernah dilihat dan  kita share bareng-bareng disini,

Terimakasih sudah mampir, tunggu cerita selanjutnya ya..