IDEAIDEALY.COM- Hi Dears apa kabarnya? Semoga sehat selalu dan ada dalam kondisi yang
baik- baik saja ya. Amin. Saat ini Indonesia dan dunia sedang mengalami pandemi
global yaitu adanya wabah corona virus atau Covid-19 yang membuat seluruh warga
dunia panik. Kehadiran virus Corona yang tiba-tiba menyita banyak perhatian dan
membuat segala aspek kehidupan baik ekonomi, politik, keamanan maupun sosial lainnya terkena dampaknya tanpa prediksi. Lalu apakah sebenernya virus ini? Mengapa dengan
hitungan bulan bahkan hari seluruh sendi kehidupan melemah dan menagis pilu
terkena dampak yang belum diketahui pastinya kapan berakhir. Semoga segera berakhir ya. Sebagai hamba yang
lemah tentunya hal yang harus dilakukan adalah berdoa dan antisipasi agar
bencana ini segera berlalu. Yuks stay at home dulu, kita ikuti aturan pemerintah
untuk memutus mata rantai virus ini dan mendukung para medis agar mengurangi
beban pekerjaannya dengan melakukan aktivitas, bekerja, belajar dan
beribadah dari rumah untuk Indonesia lebih baik.Tetap semangat ya Dears..
Tentang Covid 19.
Pada 31 Desember 2019,
WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada tanggal 7 Januari 2020,
China mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai
jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun 2020 NCP mulai
menjadi pendemi global dan menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di luar
RRC. Berdasarkan World Health Organization (WHO) kasus kluster pneumonia
dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi permasalahan
kesehatan di seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga
akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel
Coronavirus. Pandemi ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan
kasus-kasus baru di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan
COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)1. Pada tanggal
12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia
ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang
sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya.
Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi
dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19
jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih
luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.
Karakteristik Patogenik
Coronavirus merupakan
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada
manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan pernapasan
dari batuk dan bersin[1].
Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan plastik dan stainless
steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga
jam4. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak
diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan risikonya diperkirakan
rendah.
Karakteristik Epidemilogi
A. Orang dalam
pemantauan Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38°C) atau memiliki riwayat demam
atau ISPA tanpa pneumonia. Selain itu seseorang yang memiliki riwayat perjalanan
ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala juga
dikategorikan sebagai dalam pemantauan.
B. Pasien dalam
pengawasan 1) Seseorang yang mengalami memiliki riwayat perjalanan ke negara
yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala COVID-19 dan
seseorang yang mengalami gejala- gejala, antara lain: demam (>38°C); batuk,
pilek, dan radang tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala
klinis dan/atau gambaran radiologis; serta pasien dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh (immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak
jelas. 2) Seseorang dengan demam>38°C atau ada riwayat demam ATAU ISPA ringan
sampai berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah
satu dari paparan berikut: Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19,
bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien
konfirmasi COVID-19, memiliki riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, memiliki
sejarah kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir
ke Provinsi Hubei.
Mekanisme penularan
COVID-19 paling utama
ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan melalui kontak langsung.
Aerosol kemungkinan ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalulama. Konsentrasi aerosol di ruang
yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan akan semakin
mudah.
Karakteristik klinis
Berdasarkan
penyelidikan epidemiologi saat ini, masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1
hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam 3 hingga 7 hari. Demam,
kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama. Gejala
seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang
terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi
setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan
cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis
metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta
kegagalan banyak organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin
mengalami demam sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus
ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan sebagainya tanpa
manifestasi pneumonia Dari kasus yang ditangani saat ini, sebagian besar pasien
memiliki prognosis yang baik. Orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis
yang mendasari biasanya memiliki prognosis buruk sedangkan kasus dengan gejala
yang relatif ringan sering terjadi pada anak-anak.[2]
Sekian Share Info
semoga bermanfaat ya..
#stayathome#lebihaikdirumah#dirumahaja
[1] “2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV)”. Centers for Disease Control and
Prevention. 11 February 2020. Archived from the original on 7 March
2020. Retrieved 18 February 2020. The virus is thought to spread mainly from
person-to-person ... through
respiratory droplets produced when an infected person
coughs or sneezes.
[2] Sumber: Pedoman Umum
Menghadapi Covid-19.Kementrian Dalam Negeri Untuk Dukungan Tugas Covid
19.Jakarta.2020
2 komentar
terima kasih infonya.
semoga kita dijauhkan dari penyakit ini. aamiin
diah
www.diahestika.com
Ia smoga ya mba amiin
Posting Komentar