Selasa, Juni 30, 2020

Konsep Kinerja



 IDEAIDEALY.COM-Hi Dears pasti sering mendengar dengan istilah kinerja. Kinerja menjadi tolak ukur bagi keberhasilan seseorang dalam melihat progres terhadap berjalannya prosedur kerja yang telah ditentukan. Berikut aku share tentang konsep kinerja.

Pengertin Kinerja
        Menurut Robbins (2001:66), Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Maka dari itu kinerja karyawan yang tingg isangatlah diperlukan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kinerja yang tinggi karyawan akan berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaanya. Sebaliknya dengan kinerja yang rendah akan mudah menyerah terhadap keadaan bila mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehingga akan sulit untuk mencapa itujuan yang diharapkan. Dengan etos kerja dan kinerja yang tinggi maka karyawan mau bekerja secara bersama-sama dan saling membantu di dalam menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Agar kinerja berjalan secara optimal, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan pekerjaannya serta mengetahui pekerjaannya. Dengan demikian, kinerja pada dasarny aditentukan oleh tiga hal yaitu: kemampuan, keinginan dan lingkungan.

         Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting baik dari sudut pandang karyawan maupun perusahaan. Dari sudut pandang karyawan, kinerja menjadi cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan tertentu yang akan berdampak pada reward atau punishment dari perusahaan. Sementara dari sudut pandang perusahaan kinerja karyawan mencerminkan produktivitas perusahaan yang akan mempengaruhi tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawannya, perusahaan melakukan penilaian atau pengukuran kinerja yang mencakup kemampuan teknis, konseptual, dan hubungan interpersonal. Penilaian atau pengukuran ini akan mengelompokkan karyawan apakah masuk kelompok dibawah standar, sesuai standar atau diatas standar.




 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
a. Efektifitas dan efisiensi, Efektivitas adalah tingkatan sejauh mana tujuantercapai dan sejauh mana sasaran masalah dapat diselesaikan sedangkan efisiensia dalah sejauh mana waktu, biaya dan tenaga yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan.
b. Otoritas (wewenang)  adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu. 
c. Disiplin  adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku dalam setiap perusahaan berdasarkan SOP yang sudah ditentukan.
d. Inisiatif yaitu berkaitan dengan dayapikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Karakteristik Kinerja Karyawan 
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggia dalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68):
1.      Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 
2.      Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. 
3.      Memilik itujuan yang realistis. 
4.      Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. 
5.      Memanfaatkan umpanbalik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. 
6.      Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan


Indikator Kinerja Karyawan 
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins,2006:260):
1.      Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 
2.      Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 
3.      Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untukaktivitaslain. 
4.      Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahanbaku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumberdaya. 
5.      Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Sumber Bahan

Hasibuan, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.
Hayati, N, (2016). Pengaruh Pelatihan, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PD BPR Bank Yogya Yogyakarta. Jurnal Telaah Bisnis Vol 1 no 17 Juli 2016.
Maulidih, S. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Modul pada Universitas Brawijaya. Malang: tidak diterbitkan.




Semoga bermanfaat ya, sampai jumpa di edukasi berikutnya..

Salam-Edukasi-Idealy

Rabu, Juni 24, 2020

Sono Creative Space, Spacenya Bikin Nambah Creative




WWW.IDEAIDEALY.COM- Hi Dear aku mau share info buat kamu yang suka dengan nngkrong tapi tugas-tugas harus beres. Mau itu tugas kantor atau tugas kuliah kamu pokoknya harus beres. Tapi gak mau kalo dibikin stress, kalo bisa mah ngerjainnya sambil makan dan santai aja, pokoknya keduanya beres ajah. Nah pernah kepikiran gitu gak Dears? Salah satu temanku kasih alternative cobain atuh main ke café ini . Good idea, Boleh juga sih. Nah ini dia aku share juga  buat kamu Dears..

Lokasi Strategis Sono Creative Space
Sono Creative Space memang pas buat dikunjungi, tempat ini mudah dijangkau terletak di jalan Raya Jatinangor No. 15A, Griya, Jatinangor, Sayang, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.  Jatinangor merupakan sebuah daerah di Kabupaten Sumedang yang sangat terkenal khususnya bagi kalangan mahasiswa Universitas Padjadjaran, IPDN dan ITB. Daerah kecil ini menjadi spesial karena memang Jatinangor lebih banyak dihuni oleh mahasiswa kampus-kampus tersebut daripada warga lokalnya. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau. Dikawasan inipun banyak area kost mahasiswa, apartemen, mall dan tentunya kampus.
                                        
Banyak Space yang  Unik Dengan konsep menarik
Jatinangor menjadi bagian penting dalam hidup para mahasiswa Unpad dan ITB serta IPDN. Nah, tentu di perantauan salah satu hal yang penting diperhatikan adalah tempat makannya. Sono memliki ruang yang luas terdiri dari 2 lantai yang masing-masing space memiliki artistik unik dengan knsep menarik. Dilantai 2 umumnya dipergunakan untuk meeting  atau diskusi tugas dengan jumlah peserta yang banyak. Ruangan meetig room dibuat dengan konsep formal dilengkapi proyektor juga. Terkesan rapi, tertata dan  cukup kodusif.
                                     
Dekorasi dan Property bikin nambah ide kreatif
Space yang luas ditata dengan konsep klasik namun modern. Kursi-kursi kayu cantik untuk yang suka autdoor dengan dekorasi dan lighting yang memberikan nuansa hangat menambah suasana jadi lebih hidup dan akrab. Untuk yang suka dengan suasana santai kaya dirumah bisa pilih sofa-sfa cantik yang tetep supprt buat ngerjain tugas. Banyak dekorasi dan property yang bisa diapresiasi. Pokoknya emang creatif ni café, jadi bisa menstimulus ide kreatif yang kebetulan gak muncul-muncul nih hehhe..
Semua Space Punya Ciri Khas
Untuk yang suka dikursi kayu dengan meja panjang dan didukung dengan suasana yang bikin tambah seru untuk belajar bisa pilih space khusus dengan dilengkapi rak buku panjang, suasana yang dibangun mirip di perpust tapi lebih nyaman karena bisa bawa makanan sesuai selera, tapi gak boleh ribut kalo di room sini dears. Kayaknya sih ini cuma buat orang2 yang lagi mikirin konsep atau dikejar date line, tapi kalo dikejar-kejar lapar juga boleh sih Dear ambil spot ini. Apalagi buat foto-foto boleh aja semua room kamu jelajahi, kalo kebetulan datang sendiri kaya aku nih, minta aja teteh sama akang buat foto-fotoin baik-baik dan ramah servisnya asli ini mah..
Menu Makanan Tak Kalah Seru
Kalo menu yang ditawarkan disini variatif dan lumayan banyak dengan kisaran harga yang bersahabat antara 15.000-75.000, Aneka menu terdiri dari menu Western lokal kiga ada, aneka, Pancake,Steak Pasta, Beverages aneka Coffee & Tea. Aku sih sukanya spagheti sama itu, aku nyobain tahu pedasnya juga, juice mangga dan sonocoffenya khas kopi caffe sini. Hm...aku jadi pingin ngajak kamu kesini Dears..

Salam-Travel-Idealy
sonocreativespace#kuliner#travel#foodblogger#food#kulinerrebandung#wisatabandung#wisatakuliner#cafe#visitbandung

Kamis, Juni 18, 2020

Konsep Dasar Sistem Pakar



IDEAIDEALY.COM - Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari AI (Artificial Intelegence) yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian  masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sistem Pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan seorang ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli . Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain/non expert .

Ciri- Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki ciri-ciri, yaitu: memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat  digunakan dalam berbagai jenis komputer dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya. Konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan.(Turban, 1995). Terdapat tiga orang yang terlibat dalam sistem pakar, yaitu:
a.Pakar adalah orang yang memiliki kemampuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah.
b.Knowledge engineer (perekayasa sistem) adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
c.Pemakai yang terdiri dari: pemakai bukan pakar, karyawan, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan serta pakar.
d.Mesin Pengembangan (Development Engine): Bagian dari pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan oleh knowledge engineer.


Komponen Sistem Pakar
Adapun komponen yang ada pada sistem pakar terdiri dari:
a.Basis Pengetahuan (Knowledge Base): merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta-fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, pariwisata atau situasi. Sedangkan kaidah merupakan cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta- fakta yang sudah diketahui.
b.Antar Muka Pemakai (User Interface): bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user) dengan komputer. Terdapat dua tipe pengguna interface di dalam sistem pakar yaitu: Knowledge Engineer dan Pemakai(User).
c.Mesin Inferensi (Inference Engine): bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi merupakan komponen dari sistem pakar yang berfungsi sebagai mesin pengambil keputusan berdasarkan fakta yang ada pada basis pengetahuan sistem pakar. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencari kesimpulan.

Struktur Sistem Pakar           
Sistem pakar merupakan sistem yang berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi dengan mengadopsi kemampuan pakar untuk menyelesaikan masalah dalam suatu domain pengetahuan yang spesifik. Umumnya pengetahuan pada sistem pakar diambil dari seorang atau tim yang merupakan pakar pada bidang tertentu. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat dibantu dalam menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dari para pakar di bidangnya.
Terdapat dua bagian utama dalam sistem pakar, yaitu:
a.         Lingkungan pengembangan, digunakan untuk memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan sistem pakar. Lingkungan ini juga dapat digunakan untuk mengubah, menghapus, atau menambah pengetahuan.
b.         Lingkungan konsultasi, digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi dengan sistem pakar mengenai masalah yang dihadapinya sehingga pengguna dapat memperoleh solusi untuk permasalahan tersebut.






Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Terbatas pada bidang yang spesifik.
b.         Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap/ tidak pasti.
c.         Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang dapat dipahami.
d.         Berdasarkan rule atau kaidah tertentu.
e.         Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
f.          Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
g.         Output tergantung dari dialog dengan user.


Sumber Bahan
Haryoko, W. Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Handpone. Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 4, No. 1, Desember 2010, 103-112.
McLeod, R.(2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Salemba Empat.


Nah itu share materi tentang sistem pakar, semoga bermanfaat ya dears..
Salam-Edukasi-Idealy


#edukasi#study#sisteminformasimanajemen#manajemen

Kamis, Juni 11, 2020

Konsep Sistem Pendukung Keputusan






IDEAIDEALY.COM-Pengambilan Keputusan adalah proses untuk memilih salah satu alternatif tindakan (aksi) yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan menuju pencapaian suatu tujuan.  Pengambilan suatu keputusan pada hakekatnya adalah suatu proses manajemen (planning, organizing, actuating and controlling) dan pengambilan keputusan dilakukan jika ada kejadian tertentu.
Pada dasarnya pengambil keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat (Kadarsyah dan Ali Ramdani, 2004).

Teori Umum
Teori umum yang mendasari Decision Support Systems (DSS):
1. Menurut Keen (1980), sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
2. Menurut Bonczek (1980), sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
3. Menurut Hick (1993), sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkanseorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur atau keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
4. Menurut Turban & Aronson (1998), sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian-penilaian, tidak serta-merta menggantikan posisi dan peran manajer.
5. Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur. Ada beberapa jenis keputusan berdasarkan sifat dan jenisnya, menurut Herbet A. Simon dalam Raymond Mc Leod (2007:330) yaitu:
1. Keputusan Terprogram (Programmed Decision), yaitu keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.
2. Keputusan Tak Terprogram (Non- Programed Decision), yaitu keputusan yang bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah tersebut.

Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan.
Adapun dalam mengambil keputusan dibutuhkan adanya beberapa tahapan menurut Herbet A.Simon dalam Raymond (2007:326) tahapan dalam Sistem Pendukung  Keputusan (SPK) terdapat empat tahap, yaitu:
1.Kegiatan Intelijen, yakni kegiatan yang berorientasi untuk memaparkan masalah, pengumpulan data dan informasi, serta mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.Kegiatan Merancang, yakni kegiatan yang berorientasi untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3.Kegiatan Memilih, yakni kegiatan yang berorientasi untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4.Kegiatan Menelaah, yakni kegiatan yang berorientasi terhadap penilaian pilihan-pilihan yang tersedia.

Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.

Tujuan Sistem Pengambil Keputusan
Tujuan dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998), yaitu:
1.Struktur Masalah. Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khusus untuk menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2.Dukungan Keputusan. Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3.Efektivitas Keputusan. Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.
Menurut Turban dkk, Sistem Pendukung Keputusan: 2005, Sistem pendukung Keputusan memiliki kelebihan diantaranya:
1.Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2.Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.
3.Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
4.Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantung dan berurutan.
5.Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan, antara lain: intelligence, design, choice dan implementation.
6.Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
7.Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel.
8.Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi.
9.Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.
10.Kemampuan pemodelan dan analisis dalam pembuatan keputusan.
11. Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data.

Kelemahan Sistem Pengambil Keputusan
Di samping berbagai kemampuan dan karakteristik seperti dikemukakan di atas, sistem pendukung keputusan memiliki juga kelemahan, antara lain:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan yang sebenarnya.
2.Kemampuan sistem pendukung keputusan terbatas pada pengetahuan dasar serta model dasar yang dimilikinya.
3.Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
4.Sistem pendukung keputusan tidak memiliki intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia, karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi oleh kemampuan berpikir.
5. Secara implisit, sistem pendukung keputusan berlandaskan pada kemampuan dari sebuah sistem berbasis komputer dan dapat melayani penyelesaian masalah.

Model SPK
Model Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) menurut Raymond McLeod (2007:332) adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas yang disebut entitas. Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Terdapat 4 jenis model:
1.Model Fisik, yaitu: merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya, model fisik yang digunakan dalam dunia bisnis mencakup model skala untuk pusat pembelanjaaan dan prototipe mobil baru.
2.Model Naratif, yaitu: salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari, merupakan model yang menggambarkan entitas dengankata-kata yang terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapata memahami entitas tersebut dari naratifnya.
3.Model Grafis, yaitu: menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol,atau bentuk. Model grafis biasanya digunakan dalam dunia ekonomi atau bisnis, misalnya kurva pada jumlah pemesanan barang.
4.Model Matematika, yaitu: terdapatnya rumus atau persamaan matematika yang digunakan manajer bisnis dalam perusahaan.

Manfaat Model 
Adapun manfaat dari masing-masing model adalah:
1.Memberikan pengertian, model biasanya lebih sederhana dan dimudah dimengerti untuk dipahami dari pada prosesnya atau entitasnya.
2.Memfasilitasi Komunikasi, keempat model tadi dapat mengkomunikasikan informasi secara akurat dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna bentuk, kata-kata, grafis dan bentuk.
3.Memprediksi masa depan, model matematika dapat memprediksi yang akan terjadi di masa depan walau tidak akurat.
Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Adapun kemampuan dan karakteristik DSS menurut Subakti Irfan dalam Liza Yulianti (2013) dapat digambarkan sebagai berikut:



Gambar 2.1: Karakteristik dan Kemampuan DSS
Keterangan Gambar:
1.DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2.Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3.Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group.
4.DSS menyediakan dukungan di berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
5.DSS mendukung berbagai fase proses pengambil keputusan: intelligence, design, choice, dan implementation.
6.DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda. Ada kesesuaian di antara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7.DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa  menangani perubahan tersebut. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkom-binasikan, mengubah atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menye-diakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
8.DSS mudah untuk digunakan. Pengguna harus merasa nyaman dengan sistem ini. User friendliness, fleksibilitas, dukungan grafis terbaik, dan bahasa antarmuka (interface) yang sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektifitas DSS. Kemudahan penggunaan ini diimplikasikam pada mode yang interaktif.
9.DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas) lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
10.Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan.
11.DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
12.User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis dibidang Information System (IS).
13.DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan permodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda.
14.DSS memberikan segala informasi dan pengetahuan yang bisa diakses oleh penggunanya dengan cepat dan tepat.

Sumber Bahan
McLeod, R.(2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Salemba Empat.
Valentinus, Agus dan Ayouvi (2017). Perancangan Analytical CRM Untuk Mendukung Segmentasi Pelanggan di Instutusi Pendidikan. Surabaya: Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi. Vol.11, No.1. 79- 89.
Hamidin, Dini. (2008). Model Customer Relationship Manahement (CRM) Di Institusi Pendidikan. Bandung : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Seminar Nasional, 21 Juni 2008.