Rabu, Januari 19, 2022

Pengukuran Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

 


IDEAIDEALY.COM- Ada empat proses utama dalam pegukuran manajemen pengetahuan yaitu: penemuan pengetahuan, penangkapan pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan aplikasi pengetahuan (Becerra-Fernandez dan Sabherwal, 2010) dalam Kurniawan (2018).

1.   Knowledge Discovery

Penemuan pengetahuan dapat didefinisikan sebagai pengembangan pengetahuan dari data informasi sebelumnya. Penemuan pengetahuan eksplisit baru sangat bergantung langsung dikombinasi. Menurut Becerra-Fernandez & Sabherwal (2010), Knowledge Discovery dalam prosesnya terjadi pengetahuan baru dari knowledge-knowledge yang sudah ada. Dengan demikian Knowledge Management di perusahaan sangatlah penting. Penemuan pengetahuan tacit baru sangat bergantung pada sosialisasi, yaitu pengetahuan tacit sintesis antar individu, biasanya melalui kegiatan bersama daripada tertulis atau lisan petunjuk. Misalnya mentransfer ide dan gambar, magang membantu pendatang baru untuk melihat bagaimana pemikiran lainnya.

2.   Knowledge Capture

Knowledge Capture sebagai proses pengambilan pengetahuan baik itu explicit ataupun tacit yang berada dalam diri people (individual atau grup), Artifacts (practices, technologies, atau repositories) atau entitas organiasai (Becerra Fernandez & Sabherwal, 2010) dalam Kurniawan (2018). Pengetahuan yang ditangkap mungkin berada di luar organisasi. Batasan termasuk konsultan, pesaing, pelanggan, pemasok, dll.

3.   Knowledge Sharing

Berbagi pengetahuan adalah proses di mana pengetahuan eksplisit atau diam-diam dikomunikasikan ke individu yang lain. Misalnya, menulis makalah penelitian, memberikan ceramah, berpartisipasi dalam dialog mengenai kopi. Atau makan siang, dan berpartisipasi dalam komunitas. Bergantung pada apakah pengetahuan eksplisit atau diam-diam dibagikan, proses pertukaran atau sosialisasi digunakan.

4.   Knowledge Application

Aplikasi pengetahuan adalah bila pengetahuan tersedia digunakan untuk membuat keputusan dan melakukan tugas arah dan rutinitas. Proses ini terbagi atas dua hal yaitu direction dan routines. Directions memproses knowledge dengan tindakan, tanpa proses transfer knowledge. Ketika seorang pekerja meminta bantuan kepada seorang expert untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Routines melibatkan pemanfaatan dari knowledge yang ada pada prosedur, aturan, dan norma yang ada yang memandu masa depan.


 Salam- Edukasi- Idealy


Rabu, Januari 12, 2022

Indikator Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

 

   


 IDEAIDEALY.COM- Seperti telah di paparkan sebelumnya bahwa manajemen pengetahuan memiliki beebrapa indikator, dianatranya adalah Menurut Honeycutt (2005) dalam Anggapraja (2016) dimensi dari manajemen pengetahan adalah:

1.   Personal Knowledge

2.   Job Procedure

3.   Technology

Menurut Honeycutt (2002) dalam Pragiwani (2018) terdapat beberapa indikator dalam knowledge management yaitu:

1.   Dukungan pemimpin dalam memberikan pengetahuan

2.   Pelatihan dan kesempatan belajar karyawan

3.   Proses berbagi pengetahuan antar karyawan

4.   Proses berbagi pengalaman kerja

5.   Adanya diskusi tentang perusahaan

6.   Keterampilan dan pengetahuan teknologi

7.   Pemanfaatan teknologi sebagi pengetahuan

8.   Fasilitas dan penunjang pengetahuan


Jenis Pengetahuan (Knowledge)

Adapun pembagian jenis-jenis pengetahuan menurut Polanyi (1958) dalam Tung (2018: 17)  yaitu sebagai berikut:

1.   Explicit knowledge adalah pengetahuan yang tertulis, tercatat, teratur, objektif, rasional, dan teknis. Ciri-cirinya:

a.   Pengetahuan ini terkumpul dan diterjemahkan dalam bentuk dokumentasi, sehingga lebih mudah dipahami dan disebarluaskan.

b.   Pengetahuan ini bersifat formal, sistematis, dan mudah ditransfer atau dibagikan ke orang lain (seperti peraturan, prosedur, buku, jurnal).

c.   Pengetahuan ini juga pengetahuan yang mudah merembes (leakage knowledge) karena mudah dituliskan dan didokumentasikan.

2.   Tacit knowledge adalah personal know-how yang merupakan pengetahuan yang berada dalam domain subjektif, kognitif, pengalaman, perasaan, dan sulit diungkapkan. Ciri-cirinya:

a.   Pengetahuan bersifat personal dan diperoleh dari mengalami, merasakan, melakukan, dan memahami di dalam otak kita.

b.   Pengetahuan sulit dikomunikasikan dan diformalisasikan karena sulit dikatakan atau diekspresikan. Pengetahuan ini terinternalisasi/terhayati dalam pengalaman dan perasaan bersama.

c.   Pengetahuan ini dapat dipindahkan secara efektif dari orang ke orang (person to person base) melalui cerita/pengalaman, atau percakapan.

 

 

Semoga bermanfaat,sampai ketemu di bahsan selanjutnya

Salam-Edukasi-Idealy