IDEAIDEALY.Com- Manajemen pengetahuan saat ini menjadi konsep keilmuan yang banyak digunakan di perusahaan- perusahaan atau organisasi sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan cara untuk meningkatkan human resource development. Pengetahuan tacit (tacit knowledge, embeded knowledge) memiliki ciri:
1. Bersifat
personal, yaitu diperoleh dari pengetahuan, dan didapatkan melalui proses
merasakan, melakukan, dan memaknai pengalaman tersebut melalui percakapan
internal dalam pemikiran kita.
2. Tidak
mudah dikomunikasikan, tidak mudah diformulasikan kepada orang lain, sulit
diekspresikan, karena minimal kita harus menggunakan media dalam penyampaian
kepada orang lain.
3. Transfer
berbasis person to person.
Pengetahuan tacit dapat ditransfer melalui basis person to person, atau melalui narasi, yang akan mudah ditransfer
melalui percakapan dari kita ke orang lain.
Pengetahuan Tacit dan Eksplisit
Pengetahuan Eksplisit |
Pengetahuan Tacit |
Tangible |
Intangible |
Objek fisik seperti
dokumen, basis data |
Objek mental seperti pemikiran, akal budi |
Tidak tergantung
konteks |
Konteks mempengaruhi makna |
Mudah dibagikan |
Perlu upaya mengungkapkan, membagikan pengetahuan |
Mudah direproduksi |
Tidak mudah direplika/ditiru |
Sumber: Tung (2018: 50)
Ada yang menganalogikan
pengetahuan tacit dan eksplisit dengan gunung es. Bagian es yang tampak di
permukaan air dianggap sebagai pengetahuan eksplisit, dan bagian gunung es yang
tidak tampak di bawah permukaan air sebagai pengetahuan tacit.
Metafora “gunung es” yang menggambarkan hubungan antara pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit
Berikut ini beberapa
kategori jenis pengetahuan yang dirangkum dalam Taksonomi Pengetahuan:
Taksonomi Pengetahuan
Jenis Pengetahuan |
Definisi |
Contoh |
Tacit |
Pengetahuan yang
berasal dari berbagai pengalaman, tindakan, dan keterlibatan dalam konteks
tertentu. Tacit kognitif:
model-model mental berpikir. Tacit teknis: keahlian
terapan dalam pekerjaan tertentu. |
Metode, teknik
terbaik dalam berhubungan dengan pelanggan tertentu. Keyakinan kognitif seseorang terhadap hubungan sebab-akibat. Keahlian seperti ahli bedah. |
Eksplisit |
Pengetahuan yang
bisa dijelaskan, yang sudah digeneralisasi, yang bisa dituliskan. |
Pengetahuan
mengenai pelanggan-pelanggan utama di suatu daerah. |
Individual |
Diciptakan oleh
individu dan melekat padanya. |
Wawasan yang
didapatkan dari suatu proyek. |
Sosial |
Diciptakan oleh
suatu kelompok dan melekat padanya. |
Norma-norma untuk
komunikasi antar-kelompok. |
Deklaratif |
Know-about |
Obat yang cocok
untuk suatu penyakit. |
Prosedural |
Know-how |
Cara memberikan
obat yang spesifik. |
Kausal |
Know-why |
Memahami mengapa
suatu obat dapat berhasil dalam menyembuhkan penyakit tertentu. |
Kondisional |
Know-when |
Memahami atau
mengetahui kapan menuliskan resep suatu obat. |
Relasional |
Know-with |
Memahami suatu obat
dapat berinteraksi dengan obat lainnya. |
Pragmatis |
Pengatahuan yang
bermanfaat bagi organisasi. |
Best practices, protokol pengobatan, analisa kasus, otopsi. |
Sumber: Tung (2018: 51-52)
Dalam konteks organisasi,
pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang sudah didokumentasikan dalam
bentuk yang bisa didistribusikan kepada orang lain atau ditransformasikan ke
proses atau strategi tertentu tanpa memerlukan interaksi interpersonal.
Contohnya, deskripsi mengenai bagaimana pemrosesan lamaran pekerjaan seseorang
telah didokumentasikan dalam petunjuk manual kebijakan departemen personalia
perusahaan. Dokumen pengetahuan eksplisit antara lain meliputi
kebijakan-kebijakan, dokumen Standard
Operating Procedure (SOP), petunjuk prosedural, laporan resmi (white papers), laporan-laporan, design,
produk, strategi, visi-misi, kompetensi inti organisasi beserta infrastruktur
teknologi informasinya.
Sedangkan pengetahuan tacit
dapat kita lihat dalam dunia pendidikan, misalnya. Seperti hidden curriculum yang hidup dalam keseharian sekolah. Kurikulum
pendidikan dengan tujuan tertentu dapat dihidupkan ke dalam keseharian sekolah
dengan pengetahuan tacit.
Keunggulan dan Kelemahan Pengetahuan
Tacit dan Eksplisit
Jenis Pengetahuan |
Keunggulan |
Kelemahan |
Tacit |
Risiko rendah untuk
ditiru pesaing. Tidak ada biaya
investasi. Tingkat inovasi
tinggi. Adanya rasa
ambiguitas. |
Sulit dikomunikasikan. Sulit disimpan. Enggan berbagi pengetahuan. Tidak ada perlindungan pada kekayaan intelektual. Ada risiko kehilangan pengetahuan karena turnover karyawan. |
Eksplisit |
Tidak ada
kehilangan pengetahuan akibat dari turnover
karyawan. Adanya perlindungan
pada kekayaan intelektual. Mudah
dikomunikasikan. Mudah disimpan. |
Investasi tinggi pada teknologi informasi. Membutuhkan tempat yang luas untuk menyimpan dokumen. Risiko tinggi untuk ditiru pesaing. |
Sumber: Szulanski (1996) dan Johannessen
et al (2016) dalam Tung (2018: 53)
Van
den Berg (2013) dalam Tung
(2018: 53) berpendapat bahwa pengetahuan dapat terkapsul (encapsule), ketika kita menggolongkan pengetahuan yang memiliki
kriteria pengetahuan eksplisit maupun pengetahuan tacit. Pengetahuan terkapsul
(encapsule knowledge) tidak
sepenuhnya terkodifikasikan, karena ada bagian yang tetap disembunyikan dari
penggunanya. Pengetahuan terkapsul memiliki nilai kegunaan fungsi bagi
organisasi, karena memungkinkan pengguna untuk memakainya tanpa harus menguasai
sepenuhnya, tentu saja hal ini akan meminimalkan beban pemikiran bagi pengguna.
Namun penggunaan pengetahuan terkapsul dapat menjadi lebih mahal, karena untuk
mengemasnya kita memerlukan usaha yang lebih besar sehingga penggunanya dapat
langsung memanfaatkannya tanpa perlu tahu cara membuatnya. Misalnya, petunjuk
penggunaan aplikasi di telepon seluler, kita dapat memanfaatkannya tanpa perlu
tahu cara menyusun petunjuknya.
Salah satu tujuan penting
Manajemen Pengetahuan antara lain adalah menyimpan pengetahuan yang bermakna
agar tidak mudah hilang atau meninggalkan organisasi karena hilangnya individu
yang memegang pengetahuan tersebut. Sedangkan Knowledge Management System (KMS) lebih mengintensifkan penggunaan teknologi
informasi (misalnya internet, intranet, ekstranet, agents, data warehouse,
maupun perangkat bisnis manajemen pengetahuan) terutama untuk
mensistematisasikan dan mempercepat implementasi Manajemen Pengetahuan dalam
organisasi.
Dalam dunia pendidikan,
implementasi Manajemen Pengetahuan sering terlaksana berbarengan dengan
terimplementasinya Learning Management
System (LMS). Perangkat LMS ini ada yang tersedia secara online dan gratis seperti schoology dan schoolpro. Yang lebih mudah dilakukan secara personal adalah
aplikasi-aplikasi Google seperti Google Drive, Google Form, Google Classroom,
dan seterusnya.
Salam –Idealy-Edukasi
Tidak ada komentar
Posting Komentar